LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MORFOLOGI TUMBUHAN
(DESKRIPSI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9 (E2 Pagi)
1.
Mariani
(20123103100)
2.
Husni
Azis (20123103101)
3.
Muh.
Arfang (20123103098)
4.
Risma
Agus (20123103092)
5.
Isna
Arianti (20123103099)
6.
A.
Evi Rahayu(20123103093)
DOSEN PEMBIMBING: Ernawati, S.Pd.,M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
STKIP MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT
dimana berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, Laporan Praktikum Lapangan Morfologi
Tumbuhan ini, yang merupakan salah satu tugas akhir pada Prodi Pendidikan
Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammaddiyah Bulukumba, dapat kami
selesaikan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan Laporan Praktikum Lapangan ini. Walau penulis
masih menyadari kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam laporan ini,
namun kami sangat mengharapkan kritikan dan solusi yang membangun, agar laporan
ini dapat lebih baik lagi. Kami menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Walaupun demikian, tidak ada hal yang sia-sia jika kita
senantiasa ikhlas menjalaninya.
Semoga apa yang lami buat ini dapat memberikan tambahan ilmu
tidak hanya di bidang morfologi tumbuhan, namun menyangkut bidang lain secara
keseluruhannya. Kami berharap Laporan Praktikum Lapangan ini mampu dilanjutkan untuk
studi taksonomi kedepannya. Amiin.
Bulukumba,
Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................
KATA
PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................................... 2
C. Manfaat............................................................................................................ 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
BAB
III METODE PRAKTIKUM................................................................... 5
A. Waktu dan Tempat.......................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan............................................................................................... 5
C. Prosedur Penelitian.......................................................................................... 5
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 7
A. Hasil Pengamatan............................................................................................ 7
1.
Wortel
(Raphanus Satiivus L).................................................................... 7
2. Serai (Cymbopogon citrates)..................................................................... 9
3. Jeruk Nipis
(Citrus
aurantifolia )............................................................... 10
4. Mangga
(mangifera laurina)..................................................................... 12
5. Jagung
(Zea mays L)................................................................................. 14
6. Salak (Salacca zalacca)............................................................................. 16
7. Lengkuas (Alpinia galangal)..................................................................... 17
8. Sirih (Piper betle)...................................................................................... 19
B. Pembahasan..................................................................................................... 20
BAB
V PENUTUP.............................................................................................. 24
A. Kesimpulan...................................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................................ 24
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu
penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga
memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap
tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing
memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan (Anonim,2012).
Ilmu tumbuhan telah mengalami
kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula
hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu
yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri
sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk
dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembanganya hingga di
pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi
saja (morphology in sensu stricto
= dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (Hadisunarso,
2007).
Laporan ini akan menguraikan soal
morfologi luar atau morfologi dalam arti yang sempit, yang selain memuat
pengetahuan tentang istilah-istilah (terminilogi) yang lazim dipakai dalam ilmu
tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan
bagaimana cara mendeskripsikan tumbuhan.
Belajar teori tanpa praktek itu bohong, berdasarkan analisi
dari tiap mata kuliah yang sangat membutuhkan adanya praktikum dan kuliah
lapangan. Sehingga mata kuliah morfologi tumbuhan juga menjadikan kuliah
lapangan sebagai acuan atau barometer dari kepahaman mahasiswa terhadap mata
kuliah tersebut.
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum lapangan ini adalah untuk mengenal,
memahami dan selanjutnya mendeskripsikan bagian-bagian luar dari tubuh tumbuhan
(akar, batang, daun, metamorphosis bagian pokok, bunga, buah dan biji).
C.
Manfaat
Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari
praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Membantu
mahasiswa (praktikan) dalam upaya memahami karakateristik akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji serta bagian-bagian lain tumbuhan melalui
pengamatan secara langsung di lapangan.
2. Sebagai bentuk
realisasi dari program-program praktikum Morfologi Tumbuhan yang telah
dirumuskan oleh pihak Laboratorium Prodi pendidikan Biologi.
3. Memberikan
informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan berbiji dan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di lokasi Kabupaten Bulukumba.
4. Menumbuhkan
rasa kecintaan terhadap alam dan sikap
menghargai keanekaragaman vegetasi sebagai bentuk kekayaan bangsa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi luar atau morfologi dalam atau dalam arti yang
sempit memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminologi) yang lazim
dipakai dalam ilmu tumbuhan, dan yang diketengahkan terutama bentuk dan susunan
luar tubuh tumbuhan, maka dalam prakteknya hanya diuraikan bentuk dan susunan
tubuh tumbuhan yang berupa kormus.
Menurut definisinya, morfologi
tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi
juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing- masing bagian itu dalam
kiehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal
bentuk dan susunan tubuh yang demikian tadi. Selain dari itu morfologi harus
pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh
tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu.
Kormus merupakan tubuh tumbuhan yang
dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium).
Ciri ini hanya dimiliki oleh Pteridophyta
(tumbuhan paku) dan Spermatophyta
(tumbuhan biji), sehingga keduanya dimasukkan dalam satu kelompok Cormophyta (tumbuhan kormus).
Pada tubuh tumbuhan terdapat bagian lain yang sering kita
temukan dan bagian tersebut dipandang sebagai penjelmaan dari salah satu atau
mungkin dua bagian pokok tadi, artinya setiap bagian lain pada tubuh tumbuhan
dianggap sebagai bagian pokok yang telah mengalami metamorphosis (berganti
bentuk, sifat dan mungkin fungsinya bagi tumbuhan), contohnya sebagai berikut:
a. Kuncup (gemma), penjelmaan batang dan daun.
b. Bunga (flos), penjelamaan batang dan daun.
c. Duri (spina), penjelmaan dahan maupun daun.
d. Alat-alat pembelit (cirrhus), dapat berasal dari daun atau
dari dahan atau cabang.
e. Umbi (tuber), penjelmaan batang.
f. Rimpang (rhizoma), penjelmaan batang beserta daun-daunnya.
g. Umbi lapis (bulbus), penjelmaan batang dan daun.
Selain itu masih dapat ditemukan
alat-alat lain yang biasanya lebih kecil atau lebih halus yang disebut alat
tambahan atau alat pelengkap (organa
accesoria), contoh: Rambut atau bulu (pilus),
sisik (lepis), lentisel (lenticulus), dan lain-lain.
Bagian tumbuhan yang berguna untuk
mengambil dan mengolah zat hara disebut alat hara (organum nutritivum), contoh: Akar, batang, daun, umbi, piala atau
gelembung bagi tumbuh-tumbuhan tertentu untuk menangkap serangga, dan
lain-lain. Alat-alat tersebut disebut alat-alat pertumbuhan atau alat-alat
vegetatif.
Bagian tumbuhan yang bertugas menghasilkan alat
perkembangbiakan, disebut alat perkembangbiakan (organum reproductivum),
contoh: bunga, buah, dan biji.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum lapangan ini dilaksanakan pada semester genap
tahun akademik 2014/2015. (Maret hingga Mei 2015) di Kampus II STKIP
Muhammadiyah Bulukumba.
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Alat yang di gunakan untuk mengamati objek adalah
menggunakan Lup dan untuk menggambarkan/mendeskripsikan objek menggunakan
pensil/pena, penghapus, dan kertas. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan
objek yang diamati
2.
Bahan
Bahan-bahan penelitian terdiri atas
berbagai specimen tanaman (akar, batang, daun, penjelmaan/metamorfosis bagian
pokok, bunga, buah dan biji).
C.
Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan
sampel
Dilakukan
dengan metode eksplorasi yakni metode jelajah
secara acak terwakili dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari tiap-tiap kawasan
jelajah, sehingga tiap kawasan memiliki contoh yang bisa dijadikan sebagai
pembanding dengan daerah lainnya. kawasan sampel ini bisa dibagi berdasarkan
kebutuhan dan tujuan dari penelitian itu sendiri, misal pengumpulan data
berdasarkan ketinggian lokasi, berdasarkan tingkat kelembaban, berdasarkan tipe
habitat dan lain-lain.
2. Observasi
dan Identifikasi
Mengamati dan mengidentifikasi
bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan bagian-bagian
lain dari tumbuhan). Lup digunakan jika diperlukan untuk mengamati bagian tumbuhan
yang tidak kasat mata/kurang jelas. Pengidentifikasian setiap sampel yang belum
diketahui speciesnya diidentifikasi dengan menggunakan literatur berupa buku
dan internet.
3.
Melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel
yang ada
Setelah diamati, objek/sampel
tersebut digambar satu persatu di kertas/lembar pengamatan (atau melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap
sampel yang ada dengan menggunakan kamera).
4.
Setelah
digambar, lalu dideskripsikan bagian–bagian dari morfologi bagian-bagian
tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan bagian-bagian lain dari tumbuhan).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1.
Pengamatan pada Wortel
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledone
Ordo : Umbellales
Famili : Umbelliferae
Spesies
: Raphanus
Satiivus L.
Deskripsi
a.
Daun
Daun pada tanaman wortel sangat lah majemuk , Menyirip ganda dua atau
tiga dan bertangkai . Daun memilki anak – anak berbentuk lanset (garis –
garis ). Bagian tepi bercanggap . setiap tanaman memilki 5 – 7 tangkai daun
berukuran agak panjang . tangkai daun kaku dan tebal engan permukaan halus ,
sedangkan selehai daun emas lemas dan tipis . daun sangat lah berguna sebagai
fotosintesis yang menghasilkan zat-zat yang di perlukan untuk vegetative maupun
generative.
b.
Batang
Batangan paada tanaman wortel, berbentuk bulat, tidak berkayu agak keras
dan berdiameter 1–1.5 cm. Pada umumnya berwarna kuning keoren-orenan. Batang
tanaman tidak bercabang. Namun di tumbuhi dtangkai daun yang berukuran panjang
sehingga kelihatan seperti cabang. Batang berfungsi sebagai media translokasi
air dari tanam maupun hasil proses fotosintesis.
c.
Akar
Tanaman wortel memilki akar serabut dan tunggang . Namun dalam
pertumbuhan akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsinya juga
sebagi tempat penyimpanan makanan sehingga akar akan berubah menjadi besar ,
bulat dan memanjang berdiameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietesnya.
d. Bunga
Bunga tanaman wortek tumbuh pada ujung tanaman , berbentuk paying ganda ,
berwarna putih atau merah jambu agak pucat . Bunga memilki tangkai pendek dan
tebal . bunga terletak pada bidang lengkung yang sama . Bunga wortel yang telah
mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji berukuran kecil dan
berbulu.
e.
Biji
Biji tanaman wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua , dan di
gunakan sebagai untuk memperbanyak tanaman . biji berbentuk kecoklatan dengan 3
mm dan lebar 1.5 mm setiap gram benih berisi 200 biji.
f.
Umbian
Umbian pada tanaman wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah
fungsinya menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan yang berupa (karbohidrat,
lemak , vitamin, mineral dan air) Ukuran umbi wortel tergantung
variatesnya .
2. Pengamatan pada Serai
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Species : Cymbopogon
citratus (DC.) Stapf
Deskripsi
Berdasarkan hasil pengamatan, serai
memiliki batang semu. Batang serai memiliki banyak anakan karena akar
serabutnya memiliki stolon yang menjalar horizontal di bawah permukaan tanah,
berbentuk silindris. Daun berwarna hijau muda sampai hijau kebiruan. Bentuk
daun berupa pita dengan kedua sisinya agak kasar bila diraba. Ujung daun
lancip, pelepah daunnya bertumpukan secara bersusun dan berwarna putih kusam
kehijauan.
3.
Pengamatan pada Jeruk Nipis
klasifikasi
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus
aurantifolia
Deskripsi
Tingginya
sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, bulat, berduri,
keras, dan bewarna putih kehijauan, Sedangkan kulit luarnya
berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk berbentuk elips atau bulat telur dengan
pangkal membulat, ujung tumpul dan tepi beringgit. Sedangkan tulang
daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, dan
berwarna hijau. Bunganya berukuran majemuk yang tumbuh di
ketiak daun dengan Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5
dengan warna putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan.
Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dan berwarna
putih. Tanaman ini berasal dari daerah Asia. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan
baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Banyak
ditanam di pekarangandan di kebun. Jenis akar dari tanaman jeruk nipis
( Citrus aurantifolia ) ini adalah akar tunggang,
batang berkayu ( lignosus ),bunga majemuk
( inflorescentia ), bijinya banyak kecil-kecil, licin,
bulat telur dan sungsang.
4. Pengamatan pada Mangga
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Kelas : Dicotyledonae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera
laurina
Deskripsi
- Pohon besar, dapat
mencapai tinggi 50 m. Akar mangga memiliki sistem perakaran tunggang,
strukturnya kuat. Batang besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti
silindris, kasar, berwarna coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus),
apabila dilukai kulit batang akan mengeluarkan getah yang mula-mula bening
kemudian kemerahan dan menghitam dalam beberapa jam, getah ini berbau
terpentin dan tajam, dapat melukai kulit atau menimbulkan iritasi, terutama
bagi orang yang sensitive.
Terdapat banyak celah-celah kecil serta sisik yang merupakan bekas tepat
tumbuhnya daun.
- Percabangan
simpodial, cabang tinggi, membentuk tajuk yang rapat dan rindang, arah
tumbuh cabang tegak (fastigiatus).
- Akar mangga memiliki sistem perakaran tunggang,
strukturnya kuat.Akar
tumbuh memanjang dan bercabang-cabang dengan panjang bisa mencapai 6
meter.
- Termasuk
kedalam tumbuhan berdaun tunggal, daun tumbuh lebat dan tersebar disetiap
batang. Secara umum daun mangga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Panjang tangkai daun antara 1-1,25 cm. Bagian pangkal membesar, sisi daun
bagian atas terdapat alur. Posisi daun pada batang umumnya berjarak
3/8 dan semakin ujung batang posisinya makin berdekatan. Helai daun
berbentuk jorong hingga linset. Tekstur daun agak liat, warna daun muda
kemerahan, kekuningan, dan keunguan. Warna daun akan berubah hijau lalu
kuning menua. Pangkal daun lancip, tepi daun berbentuk gelombang, bagian
ujung daun meruncing.
- Bunga
lengkap, dan termasuk majemuk tak berbatas
(inflorescentia raacemosa)
dan berkelamin campuran (hermaphroditus), warna kuning kehijauan.
Tumbuh memanjang hingga 40 cm. bunga
berkarang dalam malai (panicula), berbentuk piramid, tangkai bunga bulat,
pendek, duduk pada cabang-cabang malai; kelopak lonjong; kepala sari
berbentuk ginjal; putik bentuk segitiga, kuning kemerahan, butir polen
bertipe Tri-zonocolpate, tiga pori/ celah tersusun teratur di zona
katulistiwa.
- Buah
mangga memiliki warna hijau muda ketika masih belum matang dan akan
berubah menjadi kuning kehijauan ketika sudah matang. Bentuk buah beraneka
ragam tergantung dari varietasnya, ada yang bulat, lonjong telur, hingga
lonjong memanjang. Ukuran buah umumnya antara 25-30 cm.
5.
Pengamatan pada Jagung
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Deskripsi
1. Tanaman Jagung memilki akar serabut.
2. Daun jagung adalah daun tidak
sempurna. Daun jagung muncul dari buku-buku batang. Bentuknya seperti
pita, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Pelepah daun menyelubungi
ruas batang. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun
berambut. Daging daun seperti perkamen, dengan tepi daun rata.
3. Batang jagung tegak dan mudah
terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
4. Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang
glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol
tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
6. Pengamatan pada Salak
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : Salacca
zalacca
Deskripsi
1.
Tanaman
salak memiliki akar serabut dengan system perakaran dangkal sampai sedang.
2.
Tinggi
tanaman 1.5 – 5 meter, memiliki batang pokok yang berbentuk stolon didalam
tanah yg bentuk silinder dengan diameter 10 -15cm dan berduri.
3.
Bentuk
daun menyirip, panjang 3-7m, pelepah, tangkai dan anakan daun bentuknya
panjang, lancip.
4.
Bunga
salak berbentuk majemuk, trtutup oleh seludang, warna bunga jantan coklat
kemerahan dan maker selama 1-3 hari. Sedangkan bunga betina brwarna hijau,
berbintik merah.
5.
Biji
salak berkeping satu.
7. Pengamatan pada Lengkuas
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliaophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galangal
Deskripsi
a.
Akar
rimpang, besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris,dan bercabang-cabang.
Bagian luar bewarna coklat agak kemerahan atau keku ningan kehijauan pucat,
mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilat, sedangkan
bagian dalamnya berwarna putih.
b.
Batangnya
tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun, yang bersatu membantuk batang semu.
c.
Daun
tunggal berwarna hijau bertangkai pendek tersusun berseling. Bentuk daun lanset
memanjang dan ujungnya rucing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata.
Pertulangan menyirip dan pelepah daun beralur dan berwarna hijau.
d.
Bunga
merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih
kehijauan atau putih kekuningan
e.
Buahnya
berbentuk bulat, keras. Ketika muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah
menjadi hitam kecoklatan, ada juga yang buahnya berwarba merah.
8.
Pegamatan pada Sirih
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
Deskripsi
1. Daunnya tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh selang seling, bertangkai dan mengeluarkan bau sedap
bila diremas.
2. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
3. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna
coklat kekuningan.
4. Bunganya majemuk berbentuk bulir
B.
Pembahasan
Daun (Folium), merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting.
Pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat yang
hijau yang dinamakan klorofil. Oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan
tumbuh-tumbhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang
terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu
akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi
perang. Jadi daun yang telah tua, kemudian mati dan runtuh dari batang,
mempunyai warna yan berbeda dengan daun yang masih segar. Fungsi dari daun bagi
tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai alat untuk pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
terutama yang berupa zat gas (CO2), sebagai pengolahan zat-zat
makanan (asimilasi), sebagai penguapan air (transpirasi), dan sebagai pernapasan
(respirasi).
Bagian-bagian
daun terbagai atas dua yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun yang
lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun (vagina), tangkai daun
(petiolus), dan helaian daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak lengkap hanya
terdiri dari tangkai dan helaian daunnya saja.
Berdasarkan hasil pengamatan daun yang
kami temukan di lokasi praktikum lapangan, umumnya merupakan daun yang tidak
lengkap, dimana pada tiap-tiap spesies hanya terdiri dari tangkai dan helaian
daun saja. Adapula daun yang majemuk (Folium
compositum) dan daun tunggal (Folium
simplex), pada daun majemuk ada yang daun majemuk menyirip (Pinnatus), menyirip gasal (Imparipinnatus). Daun majemuk
tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian
daunnya, sehingga pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helaian daun.
Sedangkan pada daun tunggal hanya terdapat satu helaian daun saja. Sedangkan
daun yang menyirip gasal yaitu pada
ujung ibu tangkai daun duduk satu helaian daun. Daun majemuk menjari
yaitu daun yang duduk pada ujung ibu tangkai daun dan membentuk seperti jari.
Daun majemuk beranak daun satu yaitu daun yang tidak duduk langsung pada ibu
tangkai.
Pengamatan pada batang (Caulis),dukan batang bagi
tumbuh-tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Umumnya,
batang mempunyai sifat yaitu berbentuk panjang bulat seperti silinder atau
dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalau bersifat aktinomorf,
yaitu dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada
buku-buku inilah terdapat daun. Bersifat fototrof atau heliotrof, selalu
bertambah panjang diujungnya, mengadakan percabangan, dan umumnya tidak berwarna
hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek. Fungsi batang yaitu mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, dengan percabangan memperluas
bidang asimilasi, jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas,
jlan pengangkutan hasil-hasil asmilasi dari atas kebawah, serta menjadi tempat
penimbunan zat-zat makanan cadangan. Batang (Caulis) terbagi menjadi empat, namun yang kami temukan hanya tiga
jenis batang yhaitu batang bulat (Teres)
, batang segitiga (Triangularis), dan
batang segi empat (Quadrangularis).
Pada batang bulat (Teres) ditemukan
pada sebagian besar spesies rumput-rumputan (Gramineae), pada batang segitiga (Triangularis) umumnya ditemukan pada rumput teki (Cyperus rotundus), sedangkan pada batang segi empat (Quadrangularis) umumnya ditemukan pada spesies guluma.
Pengamatan pada akar (Radix), merupakan bagian pokok yang
nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Sifat akar yaitu
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, geotrop, dan
hidrotrop, tidak berbuku-buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya,
dan bentuknya sering kali meruncing. Fungsi akar yaitu memperkuat berdirinya
tumbuhan, menyerap air dan zat-zat
makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat
makanan ke tempat-tempat pada tubuh tunbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang
sebagai tempat penimbunan makanan. Akar terbagi menjadi dua macam sistem
perakaran yaitu akar tunggang (Radix primaria), yaitu akar yang pada
perkembangan radikulanya tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi akar-akar yang lebih kecil. Umumnya akar tunggang terdapat pada
tumbuhan dikotil. Sedangkan pada akar serabut (Radix adventicia), yaitu pada perkembangan radikulanya akan mati
atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang. Umunya akar serabut terdapat pada tumbuhan
monokotil, biasanya pada rumput-rumputan (Gramineae).
Pengamatan pada bunga (Flos) merupakan alat perkembangbiakan.
Spesies yang kami dapatkan yaitu Lantana
camara termasuk bunga majemuk (Inflorescentia),
karena pada suatu bunga dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah
bunga di ketiak. Pada bunga lantana camara sumbu yang mendukung bunga-bunga
yang telah berkelompok tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya daun-daun tadi
telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk
asimilasi. Lantana camara termasuk bunga sempurna karena memiliki dua alat
reproduksi.
Pada bunga Putri malu (Mimosa pudica) termasuk bunga sempurna, karena mempunyai dua alat
reproduksi dan merupakan bunga yang tidak lengkap karena tidak memiliki kelopak
dan mahkota bunga.
Berdasarkan habitat dari masing-masing
species, pada daerah yang kering ditemukan tumbuhan seperti rumput-rumputan
(gramineae). Sedangkan pada habitat atau tempat yang lembab dan perbukitan yang
dekat dengan sungai ditemukan tumbuhan seperti paku-pakuan dan tumbuhan tingkat
tinggi lainnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
deskripsi di atas maka kesimpulan pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1.
Beberapa
species tumbuhan yang terdapat di Kabupaten Bulukumba diantaranya meliputi wortel (Raphanus Satiivus L), serai (Cymbopogon citrates), jeruk
nipis (Citrus
aurantifolia ), mangga (mangifera laurina), jagung (Zea mays L),
salak (Salacca zalacca), lengkuas (Alpinia galangal), dan sirih (Piper betle).
2.
Pada
praktikum yang telah dilakukan ditemukan adanya akar tunggang, akar serabut, batang
yang bulat, batang semu, daun tunggal, pertulangan daun ada yang menyirip,
sejajar, melengkung, bunga majemuk, buah berdaging, dan biji
B. Saran
Sebaiknya
literatur ini disandingkan dengan literatur lain, sehingga informasi yang
diperoleh dapat dikembangkan. Selain itu dapat pula di kaitkan dengan kehidupan
kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Dwika Henny,2010 (http://keanekaragaman-batang-blogspot.com/) Diakses
Rabu 31 April 2015
Biologiku,2010 (http://amintabin.blogspot.com/2010/03/batang-caulis.html/) diakses Rabu, 21 Mei 2015
NikenWidya,2010 (http://Laporan-Praktikum-Morfologi.com/) diakses Jum’at 16 Mei2015.
#Pengamatan_pada_Wortel
#Pengamatan_pada_Serai
#Pengamatan_pada_Jeruk_Nipis
#Pengamatan_pada_Mangga
#Pengamatan_pada_Jagung
#Pengamatan_pada_Salak
1. #Pengamatan_pada_Serei
#Pengamatan_pada_Sirih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar