LAPORAN PRAKTIKUM
Fisiologi hewan
Kerja Enzim Ptialin Pada Air Liur
OLEH :
NAMA : MARIANI
NIM : 20123103100
RUANGAN : E2
PAGI
LABORATORIUM BIOLOGI
STKIP MUHAMMADIAYAH BULUKUMBA
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada organ pencernaan makanan pada manusia dibedakan
menjadi dua yaitu organ utama dan organ tambahan. Organ tambahan berupa
kelenjar pencernaan makanan. Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna
makanan. Kelenjar pencernaan dalam proses pencernaan berfungsi menghasilkan
enzim-enzim yang digunakan membantu pencernaan makanan secara kimiawi. .
Salah satu enzim yang terpenting
dalam system pencernaan manusia adalah enzim ptialin yang hanya bekerja untuk
enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva
yang disekresi oleh kelenjar liur selain mengandung enzim amylase juga
mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan mesin yang bekerja sebagai pelumas atau
hidrolisis awal pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Amilase dapat dihasilkan dibeberapa kelenjar
eksoskrin didalam tubuh, diantaranya air liur, pankreas dan lain-lain. Amilase
yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu membuat
polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida
lain dengan menyerang ikatan glikosodat α. Amilase liur akan segera
terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam
mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam laporan praktikum ini
adalah kerja enzim ptiain pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim
C.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
untuk membuktikan kerja enzim ptiain pada air liur dan pengaruh suhu terhadap
kerja enzim
BAB II
DASAR TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Dasar Teori
Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam enzim yang
tersebar diberbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim yang
terpenting dalam system pencernaan manusia adalah enzim ptialin yang hanya
bekerja untuk enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur
manusia. Saliva yang disekresi oleh kelenjar liur selain mengandung enzim
amylase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan mesin yang bekerja sebagai
pelumas atau hidrolisis awal pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Percobaan enzim Amilase ini adalah suatu bentuk
analisis yang ditunjukkan untuk mengetahui aktivitas enzim. Amilase adalah
sebuah enzim yang berfungsi untuk memecahkan ikatan glikosidik yang dimiliki
oleh polisakarida, ikatan glikosidik yaitu ikatan khas yang terdapat pada
karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida) dengan perombakan oleh
amilase suatu bentuk polisakarida dapat
diubah menjadi bentuk intermedietnya yang disakarida.
Prinsip kerja praktikum kerja enzim amilum ini
adalah komparasi kerja enzim yang diberi perlakuan termal yaitu pemanasan
dengan enzim yang tanpa pemanasan, dan dalam pengamatanya perlakuan iod sebagai
indicator pengaruh suhu terhadap kerja enzim setiap interval 5 menit sekali.
B.
Hipotesis
Berdasarkan dasar teori yang telah diuraikan di
atas, maka hipotesis praktikum ini adalah aktivitas
enzim ptialin pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Pukul : 07.30 – 11.30 Wita
Hari : Rabu
Tanggal : 6 Januari 2016
Tempat : Laboratorium Biologi STKIP Muhammadiyah
Bulukumba
B.
Alat dan Bahan
Alat
1.
Tabung reaksi 6
buah
2.
Pipet tetes 3
buah
3.
Rak tabung
reaksi 1 buah
4.
Penjepit
5.
Gelas beaker
450ml
6.
Gelas becker
7.
Thermometer
Bahan
1.
Larutan kanji
2.
Air liur
3.
Larutan iodine
atau fahling A dan fehling B
C.
Prosedur Kerja
1. Bersihkan mulut dengan cara berkumur-kumur dengan
air bersih atau aquadest. Jangan mengunyah permen atau makanan. Kemudian tampunglah
ludahmu digelas/tabung reaksi.
2. Masukkan larutan kanji kedalam 4 tabung reaksi
masing-masing 3 tetes dengan menggunakan pipet tetes. Kemudian tempatkan pada
rak tabung reaksi. Berilah masing-masing dengan label A, B, C, D, dan E!
3. Tambahkan air liur sebanyak kurang lebih 2 m kedalam
tabung B, C, D, dan E. kemudian kocoklah dan diamkan selama kurang lebih 5
menit!
4. Tambahkan kedalam tabung A, B, C dan D masing-masing
3 tetes larutan iodine atau fahling A dan fehling B.
5.
Untuk tabung C
dan D panaskan diatas pembakar spiritus dengan menggunakan penjepit tabung
reaksi dengan suhu 35ºC untuk tabung C dan 80 ºC untuk tabung D! (ukur suhunya
dengan thermometer)
6.
Untuk tabung D
masukkan dalam gelas kimia yang berisi air es! (ukur suhunya dengan
thermometer)
7.
Amati hasilnya
dan catat pada table pengamatan
a.
Bagaimana warna
larutan didalam tabung A, B, C, D, dan E?
b.
Apakah waktu
yang diperlukan untuk perubahan warna sama?
D.
Pengumpulan data
1. Data
Sumber
data praktikum ini adalah larutan dari kanji, iodine dan air liur sedangkan
jenis data yang diperoleh berupa perubahan warna larutan yang terjadi pada suhu
tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna.
2. Metode
pengumpulan data
1. Metode
observasi dan identifikasi
Mengamati dan mengidentifikasi perubahan
warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam
perubahan warna.
Pengidentifikasian setiap perubahan warna larutan yang terjadi
pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna yang diidentifikasi disandingkan
dengan literatur berupa buku dan internet.
2. Melakukan
pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada
Setelah
diamati, objek/sampel tersebut praktikan melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada dengan
menggunakan kamera.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang meliputi mengidentifikasi perubahan
warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam
perubahan warna. Adapun data yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
perlakuan
|
larutan
|
Yang terjadi
|
|
Warna yang
terjadi
|
Waktu yang diperlukan dalam perubahan
warna
|
||
Tabung A
|
Kanji + iodine
|
Biru muda
|
1 menit
|
Tabung B
|
Kanji + air liur + iodine
(suhu kamar)
|
Biru tua
|
1 menit
|
Tabung C
|
Kanji + air liur + iodine
(suhu 35ºC)
|
Biru tua
|
1 menit
|
Tabung D
|
Kanji + air liur + iodine
(suhu 85ºC)
|
Kuning sampai merah
|
4 menit
|
Tabung E
|
Kanji + air liur + iodine
(suhu rendah)
|
Biru tua
|
1 menit
|
B.
Pembahasan
Dari data hasil pengamatan percobaan di atas didapat hasil
bahwa Larutan kanji yang diberi saliva bewarna hijau pada akhir reaksi,
sedangkan larutan kanji yang tidak diberi saliva bewarna masih biru. Tapi terdapat kesalahan dalam percobaan yang
telah dilakukan, yaitu mengenai factor ketidaksabaran. Karena larutan kanji
yang diberi saliva seharusnya berwarna oranye atau merah. Sebenarnya hasil
akhir memang berwarna merah tapi karena memfotonya terlalu cepat, yaitu
ditengah-tengah reaksi sehingga hasil pengamatan berwarna hijau.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Enzim
ptyalin atau amylase hanya bekerja pada bahan makanan yang mengandung
karbohidrat. Dengan cara kerja mengubah zat tepung menjadi glukosa. Sehingga
hipotesa diterima.
B.
Saran
Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati-hati dan
lebih memahami
aktivitas enzim ptialin pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim.
DAFTAR
PUSTAKA
http://nyemania.blogspot.co.id/2014/03/laporan-praktikum-uji-enzim-ptialin.html
diakses pada hari selasa tanggal 12 januari 2016
Intip juga https://anhyarieztryani.blogspot.co.id/2017/03/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-katak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar