Jumat, 03 Maret 2017

LAPORAN PRAKTIKUM Fisiologi hewan - Kerja Enzim Ptialin Pada Air Liur

LAPORAN PRAKTIKUM
Fisiologi hewan

Kerja Enzim Ptialin Pada Air Liur

Hasil gambar untuk logo Stkip muhammadiyah bulukumba

OLEH :
                                    NAMA             :     MARIANI
                                    NIM                 :     20123103100
                                    RUANGAN    :     E2 PAGI

LABORATORIUM BIOLOGI
STKIP MUHAMMADIAYAH BULUKUMBA

TAHUN 2016







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada organ pencernaan makanan pada manusia dibedakan menjadi dua yaitu organ utama dan organ tambahan. Organ tambahan berupa kelenjar pencernaan makanan. Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar pencernaan dalam proses pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim yang digunakan membantu pencernaan makanan secara kimiawi. . Salah satu enzim yang terpenting dalam system pencernaan manusia adalah enzim ptialin yang hanya bekerja untuk enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresi oleh kelenjar liur selain mengandung enzim amylase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan mesin yang bekerja sebagai pelumas atau hidrolisis awal pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Amilase dapat dihasilkan dibeberapa kelenjar eksoskrin didalam tubuh, diantaranya air liur, pankreas dan lain-lain. Amilase yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosodat α. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah  dalam laporan praktikum ini adalah kerja enzim ptiain pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim

C.    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan kerja enzim ptiain pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim

BAB II
DASAR TEORI DAN HIPOTESIS
A.    Dasar Teori
Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam enzim yang tersebar diberbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim yang terpenting dalam system pencernaan manusia adalah enzim ptialin yang hanya bekerja untuk enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresi oleh kelenjar liur selain mengandung enzim amylase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan mesin yang bekerja sebagai pelumas atau hidrolisis awal pada waktu mengunyah dan menelan makanan.
Percobaan enzim Amilase ini adalah suatu bentuk analisis yang ditunjukkan untuk mengetahui aktivitas enzim. Amilase adalah sebuah enzim yang berfungsi untuk memecahkan ikatan glikosidik yang dimiliki oleh polisakarida, ikatan glikosidik yaitu ikatan khas yang terdapat pada karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida) dengan perombakan oleh amilase suatu bentuk polisakarida dapat  diubah menjadi bentuk intermedietnya yang disakarida.
Prinsip kerja praktikum kerja enzim amilum ini adalah komparasi kerja enzim yang diberi perlakuan termal yaitu pemanasan dengan enzim yang tanpa pemanasan, dan dalam pengamatanya perlakuan iod sebagai indicator pengaruh suhu terhadap kerja enzim setiap interval 5 menit sekali.

B.     Hipotesis
Berdasarkan dasar teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis praktikum ini adalah aktivitas enzim ptialin pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim.




BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Pukul            :    07.30 – 11.30 Wita
Hari              :    Rabu
Tanggal        :    6 Januari 2016
Tempat         :    Laboratorium Biologi STKIP Muhammadiyah Bulukumba
B.     Alat dan Bahan
Alat
1.      Tabung reaksi 6 buah
2.      Pipet tetes 3 buah
3.      Rak tabung reaksi 1 buah
4.      Penjepit
5.      Gelas beaker 450ml
6.      Gelas becker
7.      Thermometer
Bahan
1.      Larutan kanji
2.      Air liur
3.      Larutan iodine atau fahling A dan fehling B
C.    Prosedur Kerja
1.      Bersihkan mulut dengan cara berkumur-kumur dengan air bersih atau aquadest. Jangan mengunyah permen atau makanan. Kemudian tampunglah ludahmu digelas/tabung reaksi.
2.      Masukkan larutan kanji kedalam 4 tabung reaksi masing-masing 3 tetes dengan menggunakan pipet tetes. Kemudian tempatkan pada rak tabung reaksi. Berilah masing-masing dengan label A, B, C, D, dan E!
3.      Tambahkan air liur sebanyak kurang lebih 2 m kedalam tabung B, C, D, dan E. kemudian kocoklah dan diamkan selama kurang lebih 5 menit!
4.      Tambahkan kedalam tabung A, B, C dan D masing-masing 3 tetes larutan iodine atau fahling A dan fehling B.
5.      Untuk tabung C dan D panaskan diatas pembakar spiritus dengan menggunakan penjepit tabung reaksi dengan suhu 35ºC untuk tabung C dan 80 ºC untuk tabung D! (ukur suhunya dengan thermometer)
6.      Untuk tabung D masukkan dalam gelas kimia yang berisi air es! (ukur suhunya dengan thermometer)
7.      Amati hasilnya dan catat pada table pengamatan
a.       Bagaimana warna larutan didalam tabung A, B, C, D, dan E?
b.      Apakah waktu yang diperlukan untuk perubahan warna sama?
D.    Pengumpulan data
1.      Data
Sumber data praktikum ini adalah larutan dari kanji, iodine dan air liur sedangkan jenis data yang diperoleh berupa perubahan warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna.
2.      Metode pengumpulan data
1.      Metode observasi dan identifikasi
Mengamati dan mengidentifikasi perubahan warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna. Pengidentifikasian setiap perubahan warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna yang diidentifikasi disandingkan dengan literatur berupa buku dan internet.
2.      Melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada
Setelah diamati, objek/sampel tersebut praktikan melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada dengan menggunakan kamera.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang meliputi mengidentifikasi perubahan warna larutan yang terjadi pada suhu tertentu dan waktu yang diperlukan dalam perubahan warna. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
perlakuan
larutan
Yang terjadi
Warna yang terjadi
Waktu yang diperlukan dalam perubahan warna
Tabung A
Kanji + iodine
Biru muda
1 menit
Tabung B
Kanji + air liur + iodine
(suhu kamar)
Biru tua
1 menit
Tabung C
Kanji + air liur + iodine
(suhu 35ºC)
Biru tua
1 menit
Tabung D
Kanji + air liur + iodine
(suhu 85ºC)
Kuning sampai merah
4 menit
Tabung E
Kanji + air liur + iodine
(suhu rendah)
Biru tua
1 menit












 










 


B.     Pembahasan
Dari data hasil pengamatan percobaan di atas didapat hasil bahwa Larutan kanji yang diberi saliva bewarna hijau pada akhir reaksi, sedangkan larutan kanji yang tidak diberi saliva bewarna masih biru.  Tapi terdapat kesalahan dalam percobaan yang telah dilakukan, yaitu mengenai factor ketidaksabaran. Karena larutan kanji yang diberi saliva seharusnya berwarna oranye atau merah. Sebenarnya hasil akhir memang berwarna merah tapi karena memfotonya terlalu cepat, yaitu ditengah-tengah reaksi sehingga hasil pengamatan berwarna hijau.












BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Enzim ptyalin atau amylase hanya bekerja pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Dengan cara kerja mengubah zat tepung menjadi glukosa. Sehingga hipotesa diterima.

B.     Saran
Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati-hati dan lebih memahami aktivitas enzim ptialin pada air liur dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim.




DAFTAR PUSTAKA





Intip juga https://anhyarieztryani.blogspot.co.id/2017/03/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-katak.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar