Jumat, 10 Maret 2017

ANHY ARIEZTRYANI


Jangan biarkan hidupmu penuh dengan sedih, marah, dan benci. Bebaskan diri dari rasa sakit masa lalu, lalu mulai hidupmu lagi.
Setiap masalah ada jalan keluarnya. Kamu mungkin tak melihatnya, namun Tuhan tahu jalan keluarnya. Yakin dan percayalah padaNya.



Minggu, 05 Maret 2017

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN - Pengamatan pada Wortel - Serai - Jeruk Nipis - Mangga - Jagung - Salak - Lengkuas - Sirih

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MORFOLOGI TUMBUHAN
(DESKRIPSI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN)


Hasil gambar untuk logo Stkip muhammadiyah bulukumba


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9  (E2 Pagi)
1.   Mariani (20123103100)
2.   Husni Azis (20123103101)
3.   Muh. Arfang (20123103098)
4.   Risma Agus (20123103092)
5.   Isna Arianti (20123103099)
6.   A. Evi Rahayu(20123103093)


DOSEN PEMBIMBING: Ernawati, S.Pd.,M.Pd.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
STKIP MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

2015




KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT dimana berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, Laporan Praktikum Lapangan Morfologi Tumbuhan ini, yang merupakan salah satu tugas akhir pada Prodi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Muhammaddiyah Bulukumba, dapat kami selesaikan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Laporan Praktikum Lapangan ini. Walau penulis masih menyadari kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam laporan ini, namun kami sangat mengharapkan kritikan dan solusi yang membangun, agar laporan ini dapat lebih baik lagi. Kami menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian, tidak ada hal yang sia-sia jika kita senantiasa ikhlas menjalaninya.
Semoga apa yang lami buat ini dapat memberikan tambahan ilmu tidak hanya di bidang morfologi tumbuhan, namun menyangkut bidang lain secara keseluruhannya. Kami berharap Laporan Praktikum Lapangan ini mampu dilanjutkan untuk studi taksonomi kedepannya. Amiin.

Bulukumba,        Juni 2015


Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................   i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................    1
A. Latar Belakang.................................................................................................    1
B. Tujuan...............................................................................................................    2
C. Manfaat............................................................................................................    2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................    3
BAB III METODE PRAKTIKUM...................................................................    5
A.    Waktu dan Tempat..........................................................................................    5
B.     Alat dan Bahan...............................................................................................    5
C.     Prosedur Penelitian..........................................................................................    5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................    7
A.    Hasil Pengamatan............................................................................................    7
1.      Wortel (Raphanus Satiivus L)....................................................................    7
2.      Serai (Cymbopogon citrates).....................................................................    9
3.      Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia )............................................................... 10
4.      Mangga (mangifera laurina)..................................................................... 12
5.      Jagung (Zea mays L)................................................................................. 14
6.      Salak (Salacca zalacca)............................................................................. 16
7.      Lengkuas (Alpinia galangal)..................................................................... 17
8.      Sirih (Piper betle)...................................................................................... 19
B.     Pembahasan..................................................................................................... 20
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 24
A.    Kesimpulan...................................................................................................... 24
B.     Saran................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan (Anonim,2012).
Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembanganya hingga di pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi  saja (morphology in sensu stricto = dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (Hadisunarso, 2007).
Laporan ini akan menguraikan soal morfologi luar atau morfologi dalam arti yang sempit, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminilogi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana cara mendeskripsikan tumbuhan.
Belajar teori tanpa praktek itu bohong, berdasarkan analisi dari tiap mata kuliah yang sangat membutuhkan adanya praktikum dan kuliah lapangan. Sehingga mata kuliah morfologi tumbuhan juga menjadikan kuliah lapangan sebagai acuan atau barometer dari kepahaman mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut.
B.     Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum lapangan ini adalah untuk mengenal, memahami dan selanjutnya mendeskripsikan bagian-bagian luar dari tubuh tumbuhan (akar, batang, daun, metamorphosis bagian pokok, bunga, buah dan biji).
C.    Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.      Membantu mahasiswa (praktikan) dalam upaya memahami karakateristik akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji serta bagian-bagian lain tumbuhan melalui pengamatan secara langsung di lapangan.
2.      Sebagai bentuk realisasi dari program-program praktikum Morfologi Tumbuhan yang telah dirumuskan oleh pihak Laboratorium Prodi pendidikan Biologi.
3.      Memberikan informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan berbiji dan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di lokasi Kabupaten Bulukumba.
4.      Menumbuhkan rasa kecintaan terhadap alam  dan sikap menghargai keanekaragaman vegetasi sebagai bentuk kekayaan bangsa.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi luar atau morfologi dalam atau dalam arti yang sempit memuat pengetahuan tentang istilah-istilah (terminologi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, dan yang diketengahkan terutama bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan, maka dalam prakteknya hanya diuraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan yang berupa kormus.
            Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing- masing bagian itu dalam kiehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal bentuk dan susunan tubuh yang demikian tadi. Selain dari itu morfologi harus pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu.
            Kormus merupakan tubuh tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium). Ciri ini hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga keduanya dimasukkan dalam satu kelompok Cormophyta (tumbuhan kormus).
Pada tubuh tumbuhan terdapat bagian lain yang sering kita temukan dan bagian tersebut dipandang sebagai penjelmaan dari salah satu atau mungkin dua bagian pokok tadi, artinya setiap bagian lain pada tubuh tumbuhan dianggap sebagai bagian pokok yang telah mengalami metamorphosis (berganti bentuk, sifat dan mungkin fungsinya bagi tumbuhan), contohnya sebagai berikut:
a.       Kuncup (gemma), penjelmaan batang dan daun.
b.      Bunga (flos), penjelamaan batang dan daun.
c.       Duri (spina), penjelmaan dahan maupun daun.
d.      Alat-alat pembelit (cirrhus), dapat berasal dari daun atau dari dahan atau cabang.
e.       Umbi (tuber), penjelmaan batang.
f.       Rimpang (rhizoma), penjelmaan batang beserta daun-daunnya.
g.      Umbi lapis (bulbus), penjelmaan batang dan daun.
Selain itu masih dapat ditemukan alat-alat lain yang biasanya lebih kecil atau lebih halus yang disebut alat tambahan atau alat pelengkap (organa accesoria), contoh: Rambut atau bulu (pilus), sisik (lepis), lentisel (lenticulus), dan lain-lain.
Bagian tumbuhan yang berguna untuk mengambil dan mengolah zat hara disebut alat hara (organum nutritivum), contoh: Akar, batang, daun, umbi, piala atau gelembung bagi tumbuh-tumbuhan tertentu untuk menangkap serangga, dan lain-lain. Alat-alat tersebut disebut alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetatif.
Bagian tumbuhan yang bertugas menghasilkan alat perkembangbiakan, disebut alat perkembangbiakan (organum reproductivum), contoh: bunga, buah, dan biji.


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Praktikum lapangan ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2014/2015. (Maret hingga Mei 2015) di Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba.
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Alat yang di gunakan untuk mengamati objek adalah menggunakan Lup dan untuk menggambarkan/mendeskripsikan objek menggunakan pensil/pena, penghapus, dan kertas. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek yang diamati
2.      Bahan
Bahan-bahan penelitian terdiri atas berbagai specimen tanaman (akar, batang, daun, penjelmaan/metamorfosis bagian pokok, bunga, buah dan biji).
C.    Prosedur Penelitian
1.      Pengumpulan sampel
Dilakukan dengan metode eksplorasi yakni metode jelajah secara acak terwakili dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari tiap-tiap kawasan jelajah, sehingga tiap kawasan memiliki contoh yang bisa dijadikan sebagai pembanding dengan daerah lainnya. kawasan sampel ini bisa dibagi berdasarkan kebutuhan dan tujuan dari penelitian itu sendiri, misal pengumpulan data berdasarkan ketinggian lokasi, berdasarkan tingkat kelembaban, berdasarkan tipe habitat dan lain-lain.
2.      Observasi dan Identifikasi
Mengamati dan mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan bagian-bagian lain dari tumbuhan). Lup digunakan jika diperlukan untuk mengamati bagian tumbuhan yang tidak kasat mata/kurang jelas. Pengidentifikasian setiap sampel yang belum diketahui speciesnya diidentifikasi dengan menggunakan literatur berupa buku dan internet.
3.      Melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada
Setelah diamati, objek/sampel tersebut digambar satu persatu di kertas/lembar pengamatan (atau melakukan pengambilan gambar pada tiap-tiap sampel yang ada dengan menggunakan kamera).
4.      Setelah digambar, lalu dideskripsikan bagian–bagian dari morfologi bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan bagian-bagian lain dari tumbuhan).







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
1.      Pengamatan pada Wortel


 










Klasifikasi
Kingdom         :    Plantae
Divisi               :    Spermatophyte
Kelas               :    Angiospermae
Subkelas          :    Dicotyledone
Ordo                :    Umbellales
Famili              :    Umbelliferae
Spesies            :   Raphanus Satiivus L.
Deskripsi
a.       Daun
Daun pada tanaman wortel sangat lah majemuk , Menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai . Daun memilki anak – anak berbentuk lanset  (garis – garis ). Bagian tepi bercanggap . setiap tanaman memilki 5 – 7 tangkai daun berukuran agak panjang . tangkai daun kaku dan tebal engan permukaan halus , sedangkan selehai daun emas lemas dan tipis . daun sangat lah berguna sebagai fotosintesis yang menghasilkan zat-zat yang di perlukan untuk vegetative maupun generative.
b.      Batang
Batangan paada tanaman wortel, berbentuk bulat, tidak berkayu agak keras dan berdiameter 1–1.5 cm. Pada umumnya berwarna kuning keoren-orenan. Batang tanaman tidak bercabang. Namun di tumbuhi dtangkai daun yang berukuran panjang sehingga kelihatan seperti cabang. Batang berfungsi sebagai media translokasi air dari tanam maupun hasil proses fotosintesis.
c.       Akar
Tanaman wortel memilki akar serabut dan tunggang . Namun dalam pertumbuhan akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsinya juga sebagi tempat penyimpanan makanan sehingga akar akan berubah menjadi besar , bulat dan memanjang berdiameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietesnya.

d.      Bunga
Bunga tanaman wortek tumbuh pada ujung tanaman , berbentuk paying ganda , berwarna putih atau merah jambu agak pucat . Bunga memilki tangkai pendek dan tebal . bunga terletak pada bidang lengkung yang sama . Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji berukuran kecil dan berbulu.
e.       Biji
Biji tanaman wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua , dan di gunakan sebagai untuk memperbanyak tanaman . biji berbentuk kecoklatan dengan 3 mm dan lebar 1.5 mm setiap gram benih berisi 200 biji.
f.       Umbian
Umbian pada tanaman wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan yang berupa (karbohidrat, lemak , vitamin, mineral dan air)  Ukuran umbi wortel tergantung variatesnya .

2.    Pengamatan pada Serai 


Klasifikasi
Regnum     :    Plantae
Divisi         :    Magnoliophyta
Class          :    Liliopsida
Ordo          :    Poales
Family       :    Poaceae
Genus        :    Cymbopogon
Species      :    Cymbopogon citratus (DC.) Stapf
Deskripsi
Berdasarkan hasil pengamatan, serai memiliki batang semu. Batang serai memiliki banyak anakan karena akar serabutnya memiliki stolon yang menjalar horizontal di bawah permukaan tanah, berbentuk silindris. Daun berwarna hijau muda sampai hijau kebiruan. Bentuk daun berupa pita dengan kedua sisinya agak kasar bila diraba. Ujung daun lancip, pelepah daunnya bertumpukan secara bersusun dan berwarna putih kusam kehijauan.
3.      Pengamatan pada Jeruk Nipis
 


klasifikasi
Kingdom         :    Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    :    Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    :    Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               :    Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               :    Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        :    Rosidae
Ordo                :    Sapindales
Famili              :    Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus              :    Citrus
Spesies            :    Citrus aurantifolia 
Deskripsi
Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, bulat,  berduri, keras, dan bewarna putih kehijauan, Sedangkan kulit luarnya  berwarna  tua dan kusam. Daunnya majemuk berbentuk elips atau bulat telur dengan  pangkal membulat, ujung tumpul dan tepi beringgit. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, dan berwarna hijau.  Bunganya berukuran majemuk yang tumbuh di ketiak daun dengan Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan warna putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dan berwarna putih. Tanaman ini berasal dari daerah Asia. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Banyak ditanam di pekarangandan di kebun. Jenis akar dari tanaman jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) ini adalah akar tunggang, batang berkayu ( lignosus ),bunga majemuk ( inflorescentia ),  bijinya banyak kecil-kecil, licin, bulat telur  dan sungsang.
4.      Pengamatan pada Mangga

 

 Klasifikasi
Kingdom   :    Plantae
Divisi         :    Spermatophyta
Subdivisi   :    Angiospermae
Kelas         :    Dicotyledonae
Class          :    Magnoliopsida
Ordo          :    Sapindales
Famili        :    Anacardiacea
Genus        :    Mangifera
Spesies      :    Mangifera laurina
Deskripsi
  1. Pohon besar, dapat mencapai tinggi 50 m. Akar mangga memiliki sistem perakaran tunggang, strukturnya kuat. Batang besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti silindris, kasar, berwarna coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), apabila dilukai kulit batang akan mengeluarkan getah yang mula-mula bening kemudian kemerahan dan menghitam dalam beberapa jam, getah ini berbau terpentin dan tajam, dapat melukai kulit atau menimbulkan iritasi, terutama bagi orang yang sensitive. Terdapat banyak celah-celah kecil serta sisik yang merupakan bekas tepat tumbuhnya daun.
  2. Percabangan simpodial, cabang tinggi, membentuk tajuk yang rapat dan rindang, arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus).
  3. Akar mangga memiliki sistem perakaran tunggang, strukturnya kuat.Akar tumbuh memanjang dan bercabang-cabang dengan panjang bisa mencapai 6 meter.
  4. Termasuk kedalam tumbuhan berdaun tunggal, daun tumbuh lebat dan tersebar disetiap batang. Secara umum daun mangga memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Panjang tangkai daun antara 1-1,25 cm. Bagian pangkal membesar, sisi daun bagian atas  terdapat alur. Posisi daun pada batang umumnya berjarak 3/8 dan semakin ujung batang posisinya makin berdekatan. Helai daun berbentuk jorong hingga linset. Tekstur daun agak liat, warna daun muda kemerahan, kekuningan, dan keunguan. Warna daun akan berubah hijau lalu kuning menua. Pangkal daun lancip, tepi daun berbentuk gelombang, bagian ujung daun meruncing.
  5. Bunga lengkap, dan termasuk majemuk tak berbatas (inflorescentia raacemosa) dan berkelamin campuran (hermaphroditus), warna kuning kehijauan. Tumbuh memanjang hingga 40 cm. bunga berkarang dalam malai (panicula), berbentuk piramid, tangkai bunga bulat, pendek, duduk pada cabang-cabang malai; kelopak lonjong; kepala sari berbentuk ginjal; putik bentuk segitiga, kuning kemerahan, butir polen bertipe Tri-zonocolpate, tiga pori/ celah tersusun teratur di zona katulistiwa.
  6. Buah mangga memiliki warna hijau muda ketika masih belum matang dan akan berubah menjadi kuning kehijauan ketika sudah matang. Bentuk buah beraneka ragam tergantung dari varietasnya, ada yang bulat, lonjong telur, hingga lonjong memanjang. Ukuran buah umumnya  antara 25-30 cm.
5.      Pengamatan pada Jagung



Klasifikasi
Kingdom         :    Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    :    Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    :    Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               :    Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               :    Liliopsida (berkeping satu  monokotil)
Sub Kelas        :    Commelinidae
Ordo                :    Poales
Famili              :    Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus              :    Zea
Spesies            :    Zea mays L.
Deskripsi
1.      Tanaman Jagung memilki akar serabut.
2.      Daun jagung adalah daun tidak sempurna. Daun jagung muncul dari buku-buku batang. Bentuknya seperti  pita, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Pelepah daun menyelubungi ruas batang. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun berambut. Daging daun seperti perkamen, dengan tepi daun rata.
3.      Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
4.      Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5.      Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
6. Pengamatan pada Salak



Klasifikasi
Kingdom   :  Plantae
Devisi        :  Magnoliophyta
Kelas         :  Liliopsida
Ordo          :  Arecales
Famili        :  Arecaceae
Genus        :  Salacca
Spesies      :  Salacca zalacca
Deskripsi
1.      Tanaman salak memiliki akar serabut dengan system perakaran dangkal sampai sedang.
2.      Tinggi tanaman 1.5 – 5 meter, memiliki batang pokok yang berbentuk stolon didalam tanah yg bentuk silinder dengan diameter 10 -15cm dan berduri.
3.      Bentuk daun menyirip, panjang 3-7m, pelepah, tangkai dan anakan daun bentuknya panjang, lancip.
4.      Bunga salak berbentuk majemuk, trtutup oleh seludang, warna bunga jantan coklat kemerahan dan maker selama 1-3 hari. Sedangkan bunga betina brwarna hijau, berbintik merah.
5.      Biji salak berkeping satu.
7. Pengamatan pada Lengkuas

Klasifikasi
Kerajaan    :  Plantae
Devisi        :  Magnoliaophyta
Kelas         :  Liliopsida
Ordo          :  Zingiberales
Famili        :  Zingiberaceae
Genus        :  Alpinia
Spesies      :  Alpinia galangal
Deskripsi
a.       Akar rimpang, besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris,dan bercabang-cabang. Bagian luar bewarna coklat agak kemerahan atau keku ningan kehijauan pucat, mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilat, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih.
b.      Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun, yang bersatu membantuk batang semu.
c.       Daun tunggal berwarna hijau bertangkai pendek tersusun berseling. Bentuk daun lanset memanjang dan ujungnya rucing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata. Pertulangan menyirip dan pelepah daun beralur dan berwarna hijau.
d.      Bunga merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan
e.       Buahnya berbentuk bulat, keras. Ketika muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, ada juga yang buahnya berwarba merah.
8. Pegamatan pada Sirih

Klasifikasi
Kingdom    :  Plantae
Ordo           :  Piperales
Famili          :  Piperaceae
Genus         :  Piper
Spesies        :  Piper betle
Deskripsi
1.      Daunnya tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh selang seling, bertangkai dan mengeluarkan bau sedap bila diremas.
2.      Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
3.      Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
4.      Bunganya majemuk berbentuk bulir        
B.     Pembahasan
            Daun (Folium),  merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting. Pada umumnya  tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat yang hijau yang dinamakan klorofil. Oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan tumbuh-tumbhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang telah tua, kemudian mati dan runtuh dari batang, mempunyai warna yan berbeda dengan daun yang masih segar. Fungsi dari daun bagi tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai alat untuk pengambilan zat-zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa zat gas (CO2), sebagai pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), sebagai penguapan air (transpirasi), dan sebagai pernapasan (respirasi).
            Bagian-bagian daun terbagai atas dua yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak lengkap hanya terdiri dari tangkai dan helaian daunnya saja.
Berdasarkan hasil pengamatan daun yang kami temukan di lokasi praktikum lapangan, umumnya merupakan daun yang tidak lengkap, dimana pada tiap-tiap spesies hanya terdiri dari tangkai dan helaian daun saja. Adapula daun yang majemuk (Folium compositum) dan daun tunggal (Folium simplex), pada daun majemuk ada yang daun majemuk menyirip (Pinnatus), menyirip gasal (Imparipinnatus). Daun majemuk tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helaian daun. Sedangkan pada daun tunggal hanya terdapat satu helaian daun saja. Sedangkan daun yang menyirip gasal yaitu pada  ujung ibu tangkai daun duduk satu helaian daun. Daun majemuk menjari yaitu daun yang duduk pada ujung ibu tangkai daun dan membentuk seperti jari. Daun majemuk beranak daun satu yaitu daun yang tidak duduk langsung pada ibu tangkai.
Pengamatan pada batang (Caulis),dukan batang bagi tumbuh-tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Umumnya, batang mempunyai sifat yaitu berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalau bersifat aktinomorf, yaitu dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Bersifat fototrof atau heliotrof, selalu bertambah panjang diujungnya, mengadakan percabangan, dan umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek. Fungsi batang yaitu mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, dengan percabangan memperluas bidang asimilasi, jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas, jlan pengangkutan hasil-hasil asmilasi dari atas kebawah, serta menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Batang (Caulis) terbagi menjadi empat, namun yang kami temukan hanya tiga jenis batang yhaitu batang bulat (Teres) , batang segitiga (Triangularis), dan batang segi empat (Quadrangularis). Pada batang bulat (Teres) ditemukan pada sebagian besar spesies rumput-rumputan (Gramineae), pada batang segitiga (Triangularis) umumnya ditemukan pada rumput teki (Cyperus rotundus), sedangkan pada batang segi empat (Quadrangularis) umumnya ditemukan pada spesies guluma.
Pengamatan pada akar (Radix), merupakan bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat akar yaitu  bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, geotrop, dan hidrotrop, tidak berbuku-buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, dan bentuknya sering kali meruncing. Fungsi akar yaitu memperkuat berdirinya tumbuhan,  menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tunbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat penimbunan makanan. Akar terbagi menjadi dua macam sistem perakaran yaitu akar  tunggang (Radix primaria), yaitu akar yang pada perkembangan radikulanya tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Umumnya akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Sedangkan pada akar serabut (Radix adventicia), yaitu pada perkembangan radikulanya akan mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Umunya akar serabut terdapat pada tumbuhan monokotil, biasanya pada rumput-rumputan (Gramineae).
Pengamatan pada bunga (Flos) merupakan alat perkembangbiakan. Spesies yang kami dapatkan yaitu Lantana camara termasuk bunga majemuk (Inflorescentia), karena pada suatu bunga dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiak. Pada bunga lantana camara sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya daun-daun tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Lantana camara termasuk bunga sempurna karena memiliki dua alat reproduksi.
 Pada bunga Putri malu (Mimosa pudica) termasuk bunga sempurna, karena mempunyai dua alat reproduksi dan merupakan bunga yang tidak lengkap karena tidak memiliki kelopak dan mahkota bunga.
Berdasarkan habitat dari masing-masing species, pada daerah yang kering ditemukan tumbuhan seperti rumput-rumputan (gramineae). Sedangkan pada habitat atau tempat yang lembab dan perbukitan yang dekat dengan sungai ditemukan tumbuhan seperti paku-pakuan dan tumbuhan tingkat tinggi lainnya.






BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan deskripsi di atas maka kesimpulan pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Beberapa species tumbuhan yang terdapat di Kabupaten Bulukumba diantaranya meliputi wortel (Raphanus Satiivus L), serai (Cymbopogon citrates), jeruk nipis (Citrus aurantifolia ), mangga (mangifera laurina), jagung (Zea mays L), salak (Salacca zalacca), lengkuas (Alpinia galangal), dan sirih (Piper betle).
2.      Pada praktikum yang telah dilakukan ditemukan adanya akar tunggang, akar serabut, batang yang bulat, batang semu, daun tunggal, pertulangan daun ada yang menyirip, sejajar, melengkung, bunga majemuk, buah berdaging, dan biji
B.     Saran
Sebaiknya literatur ini disandingkan dengan literatur lain, sehingga informasi yang diperoleh dapat dikembangkan. Selain itu dapat pula di kaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA

Dwika Henny,2010 (http://keanekaragaman-batang-blogspot.com/) Diakses Rabu 31  April 2015
Mila La Mila, 2012 (http://Laporan-praktikum-akar-batang.html/) diakses Jumat 16 April 2015
Biologiku,2010 (http://amintabin.blogspot.com/2010/03/batang-caulis.html/) diakses Rabu, 21 Mei 2015

NikenWidya,2010 (http://Laporan-Praktikum-Morfologi.com/) diakses Jum’at 16   Mei2015. 


           #Pengamatan_pada_Wortel
                      #Pengamatan_pada_Serai
              #Pengamatan_pada_Jeruk_Nipis
       #Pengamatan_pada_Mangga
              #Pengamatan_pada_Jagung
         #Pengamatan_pada_Salak
1.                                #Pengamatan_pada_Serei
                          #Pengamatan_pada_Sirih